Teologi sesungguhnya adalah ilmu yang berkaitan dengan keyakinan beragama. Teologi dikenal hampir seluruh lapisan umat beragama, tidak terkecuali agama Islam. Ilmu teologi mengajarkan manusia untuk lebih mengenal budaya keagamaannya sendiri maupun agama yang lain, terutama mengenal Tuhannya. Ilmu ini juga membahas pokok-pokok agama serta keesaan Tuhan. Teologi juga akan memberikan keyakinan- keyakinan kepada manusia dengan agama yang dianutnya, yang pada akhirnya keyakinan itu tertanam dalam hati setiap manusia yang beragama atau bertuhan dan tidak akan goyah oleh perkembangan zaman.
Sebagai umat Islam wajib hukumnya untuk mempelajari ilmu teologi, karena mempelajari ilmu ini akan mengantarkan seseorang pada pemahaman lebih mendalam tentang Islam. Islam adalah agama yang penuh dengan kasih sayang, kedamaian, dan membawa rahmat bagi seluruh alam. Persoalan tentang Islam bukan hanya membahas ritual ibadah kepada Allah saja, melainkan juga mengajarkan umatnya untuk mengenal Allah dan mencintai Allah. Hal ini akan membawa sikap yang toleran bagi umat Islam tanpa mengacuhkan agama yang dianutnya. Sehingga pandangan seseorang menjadi lebih luas lagi tentang Islam.
Teologi Islam secara garis besar membicarakan ketuhanan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan-Nya. Sehubungan dengan itu, maka teologi Islam membicarakan keyakinan kebenaran terhadap pengakuan eksistensi Tuhan beserta sifat-sifat-Nya dan segala sesuatu yang berhubungan dengan-Nya, bukan mencari kebenaran terhadap agama Islam. Karena sesungguhnya teologi Islam adalah ilmu yang membahas tentang ketuhanan yang mencakup seluruh ketauhidan. Ilmu tauhid yang paling populer ialah konsep ketauhidan ahlu sunnah wal jama'ah, padahal dalam teologi Islam ada banyak aliran teologi yang masing-masing memiliki konsep ketauhidan yang berbeda.
Munculnya aliran-aliran teologi dalam Islam sebenarnya dipicu oleh masalah politik. Hal ini disebabkan pasca meninggalnya Rasulullah ada selisih paham mengenai siapa yang akan menggantikan posisi Rasul sebagai pemimpin agama dan juga negara. Permasalahan dimulai ketika ada kekacauan politik pada zaman Ustman bin Affan yang menyebabkan wafatnya beliau, kepentingan ini dimaksudkan sebagai sumber kekuasaan untuk menata kehidupan. Selanjutnya kepentingan kelompok pada umumnya mendominasi sebab timbulnya suatu aliran, sangat jelas, dimana syiah sangat berlebihan dalam mencintai dan memuji Ali bin Abi Thalib, sedangkan khawarij sebagai kelompok yang sebaliknya.
Dari berbagai aliran teologi dalam Islam memiliki karakternya masing-masing. Ada aliran yang berpandangan bebas, luas, dan terbuka. Ada aliran yang berpandangan sangat terikat dan tertutup, dan ada pula yang memiliki pandangan antara keduanya. Karakter-karakter tersebut tidak bertentangan dengan ajaran dasar Islam, seseorang bebas memilih aliran mana saja yang sesuai dengan jiwanya tanpa menyebabkan ia keluar dari Islam. Sesungguhnya hal ini akan membawa hikmah bagi kelangsungan hidup umat manusia.
Memilih aliran teologi dalam Islam sama halnya dengan memilih mazhab dalam fiqih. Bahwasannya tidak ada aliran yang paling benar, dan tidak pula salah semua. Perbedaan aliran dalam teologi tidak lantas membuat umat Islam terpecah, justru dengan adanya perbedaan ini semakin membuat umat Islam bersatu padu. Memilih aliran yang sesuai dengan kemantapan jiwa dan kemudian menanamkan dalam hati bahwa Allah itu Esa, Allah adalah Tuhan seluruh alam, Sang skenario mutlak atas perjalanan takdir umat-Nya.
Pada hakekatnya aliran-aliran teologi Islam memiliki arah yang sama, ajaran yang sama, ketauhidan yang sama, yaitu Islam. Disinilah akan terlihat hikmah dari semua perbedaan-perbedaan yang ada, bahwa perbedaan paham dikalangan umat Islam akan membawa rahmat. Dan kemudian akan mengisi kebutuhan rohani setiap umat Islam agar tetap ingat, dan cinta kepada Tuhannyaa, yaitu Allah SWT.
0 komentar